Subhanallah, Begitu Banyak Keutamaan Berdzikir Laa IIaaha Illallaah

Minggu, 08 Maret 2015

ubhanallah, Begitu Banyak Keutamaan Berdzikir Laa IIaaha Illallaah

1. Ibnu Abid Dunya beserta Imam Baihaqi meriwayatkan dari Abu Hurairah ra: “Malaikat maut menghampiri seorang laki-laki yang telah mati, ...lalu ia meneliti seluruh anggota tubuhnya, namun ia tidak menemukan amal kebajikan di dalamnya. Kemudian ia membelah hatinya, ia juga tidak menemukan amal kebajikan di dalamnya, lalu dibuka mulutnya, ditemukan lidah yang melekat pada bagian atas mulut sedang membaca “Laa ilaaha illaLlaah”, maka diampuni segala dosanya karena adanya kalimat yang ikhlas itu.” (HR. Thabrani, Baihaqi, Al-Khatib)

2. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah memperbarui iman seseorang.
Rasulullah saw bersabda, “Perbaruilah iman kalian.” Sahabat bertanya, “Bagaimana cara kami memperbarui iman, wahai Rasulullah?” “Perbanyaklah membaca Laa Ilaaha Illallah.” (HR. ahmad)

3. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah menyelamatkan dari siksa api neraka.
Rasululah saw bersabda, “Allah telah mengharamkan api neraka bagi orang yang membaca Laa ilaaha illallah semata-mata mengharap ridha Allaah.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dalam sebuah Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Laa ilaaha illallah adalah benteng-Ku, barangsiapa masuk di dalamnya, ia selamat dari siksa-Ku.” (HR. Abu Nu'aim)

4. Dengan ber-dzikir Laa ilaaha illallaah akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan bersinar wajahnya.
Rasulullah saw bersabda, “Tiada seorang hamba membaca Laa ilaaha illaLlaah sebanyak 100 kali kecuali Allaah bangkitkan dia di hari kiamat dalam keadaan bersinar wajahnya seperti rembulan di malam bulan purnama.” (HR. Ad-Dailami)

5. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah lebih utama dari seisi langit dan bumi.
Imam Nasa’i meriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudhri ra: Nabi saw bersabda, “Nabi Musa as berdoa, “Wahai Tuhanku, ajarkanlah kepadaku tentang sesuatu untuk berdzikir kepada-Mu.” Maka Allah berfirman, “Ucapkanlah Laa ilaaha illaLlaah.” Lalu Nabi Musa berdoa lagi, “Wahai Tuhanku, setiap hamba-Mu membaca ini, saya ingin sesuatu yang istimewa untukku.” Maka Allah berfirman lagi, “Wahai Musa, andaikata tujuh petala langit dan penghuninya serta tujuh lapis bumi diletakkan di sebelah timbangan kalimat “Laa ilaaha illaLlaah”, niscaya akan lebih berat kalimat “Laa ilaaha illaLlaah”, melebihi dari semua itu.”

6. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah membuat iblis berputus asa dalam mencelakakan diri orang yang membacanya.
Nabi saw telah bersabda, “Biasakanlah membaca kalimat “Laa ilaaha illaLlaah” dan istighfar, perbanyaklah membaca keduanya. Sesungguhnya iblis telah berkata, “Aku telah membinasakan manusia dengan dosa, namun mereka membinasakan aku dengan ucapan “Laa ilaaha illaLlaah dan istighfar”, ketika dalam keadaan yang seperti itu maka aku binasakan mereka dengan hawa nafsu, dan mereka mengira bahwa dirinya telah mendapat hidayah.” (HR. Abu Ya`la)


7. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah merupakan harga Surga.
Nabi shallaLlaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘laa ilaaha illaLlaah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Dawud).

Dari Abu Dzar ra, berkata, Nabi saw bersabda, “Tidak ada seorang hambapun yang mengucapkan Laa ilaaha illaLlaah kemudian dia mati diatas keyakinan tersebut kecuali dia masuk surga.” (HR. Bukhari).

Dari Muadz bin Jabal ra, Rasulullah saw bersabda, “Kunci-kunci surga ialah ucapan syahadat, Laa ilaaha illallaah.” (HR. Ahmad).


8. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah menghindarkan diri dari siksa-Nya.
Dari Ali ra, berkata Rasulullah saw kepadaku, “Jibril as berkata, Allah Azza wa Jalla berfirman, “Sesungguhnya Akulah Allah. Tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku. Barangsiapa mendatangi-Ku dengan mengucapkan Laa ilaaha illallaah dengan ikhlas, maka ia masuk dalam lindungan-Ku. Dan barangsiapa masuk dalam lindungan-Ku, maka ia aman dari siksa-Ku.” (HR. Abu Nuaim).

Dari Ibnu Abbas ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Tertulis di pintu surga, “Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan yang patut disembah selain-Ku. Aku tak akan menyiksa orang yang mengucapkannya.” (HR. Abu Syekh).

Rasulullah saw bersabda, “Kalimat Laa ilaaha illaLlaah tetap selalu berguna bagi orang yang mengucapkan (membacanya) dan dapat menghindarkan bala’ dan siksa dari mereka, selama mereka tidak meremehkannya.” (HR. Al Ashabani).


9. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah sebaik-baik kebaikan yang mengganti keburukan.
Dari Syamr bin Athiyyah, dari beberapa orang gurunya, dari Abu Ad Darda ra dia berkata, aku berkata, “Ya Rasulullah! Berwasiatlah kepadaku!” Rasulullah saw bersabda, “Apabila engkau melakukan suatu kejahatan, maka ikutkanlah kejahatan itu dengan amalan yang baik, karena hal itu akan menghapusnya.” Aku berkata, “Ya Rasulullah, apakah kalimat Laa ilaaha illaLlaah termasuk diantara kebaikan?” Rasulullah saw bersabda, “Kalimat itu adalah sebaik-baik kebaikan.” (HR. Ahmad).

Dari Anas ra, sabda Rasulullah saw “Tiada seorang hamba pun yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah pada suatu waktu, malam atau siang hari, kecuali akan dihapuskan dari catatannya amal-amal buruknya, bahkan keburukan itu diganti dengan kebaikan.” (HR. Abu Ya’la).

Dari Ummu Hani ra, Rasulullah saw bersabda, “Laa ilaaha illaLlaah tidak dapat ditandingi oleh amal apapun. Dan kalimat ini tidak akan meninggalkan dosa sedikitpun.” (HR. Ibnu Majah).


10. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah menghapuskan dosa.
Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw bersabda, “Ajarilah anak-anakmu ‘Laa ilaaha illaLlaah’ ketika mereka mulai berbicara. Dan talkinkanlah kepada mereka ketika menjelang wafatnya dengan ‘Laa ilaaha illaLlaah’. Sesungguhnya, barangsiapa ucapan pertamanya ‘Laa ilaaha illaLlaah’ dan ucapan yang terakhirnya juga ‘Laa ilaaha illaLlaah’, lalu ia hidup selama seribu tahun, maka ia tidak akan ditanya tentang satu dosa pun.” (HR. Baihaqi).

Dari Anas ra, sesungguhnya Abu Bakar ra menjumpai Nabi saw dalam keadaan bersedih. Nabi saw bertanya, “Mengapa kamu nampak sedih?” Jawab Abu Bakar ra “Ya Rasulullah, kemarin malam keponakanku hampir meninggal dunia.” Lalu beliau bersabda, “Apakah engkau telah mentalqinkannya dengan Laa ilaaha illallaah?” Sahut Abu Bakar ra “Ya, sudah kulakukan.” Sabda beliau, “Apakah ia membacanya?” Jawabnya, “Ya, ia membacanya.” Sabda beliau, “Ia wajib masuk surga.” Abu Bakar ra bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana jika orang hidup membaca kalimat ini?” Beliau bersabda, “Ia lebih menghapuskan dosa-dosanya. Ia lebih menghapuskan dosa-dosanya.” (HR. Dailami).

Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya Allaah Ta’ala memiliki sebuah tiang yang terbuat dari Nur terletak di hadapan Arsy-Nya, jika ada seorang hamba yang mengucapkan ‘Laa ilaaha illaLlaahu’, maka bergetarlah tiang itu. Allaah berfirman, “Berhentilah.” (tiang itu) menjawab, “Bagaimana aku dapat berhenti, sedangkan Engkau belum mengampuni orang yang mengucapkannya?” Firman Allaah, “Sesungguhnya Aku telah mengampuninya.” Maka barulah tiang itu berhenti.” (HR. Al Bazzar).


11. Allaah SWT teman duduk orang yang ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah dan pasti akan berjumpa dengan-Nya.
Firman Allaah SWT dalam Hadits Qudsi, “Allah SWT mengirimkan wahyu kepada Nabi Musa as, “Ya Musa! Apakah engkau senang Aku berdiam bersamamu dalam rumahmu?” (mendengar itu) Nabi Musa tunduk bersujud kepada Allah kemudian berkata, “Ya Rabbi, bagaimana mungkin hal itu?” Allah berfirman pada Musa, “Ya Musa! Apakah tidak engkau ketahui bahwa Aku teman duduk bagi orang yang berdzikir pada-Ku? Dan (lebih dari itu) di mana pun hamba-Ku mencari Aku, maka pasti menjumpai-Ku.” (HQR. Ibnu Syahin, dari Jabir ra)

12. Dengan ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah akan mendapat syafa'at Rasulullah saw.
Abu Hurairah ra bertanya kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan memperoleh syafaatmu pada hari Kiamat kelak?” Beliau menjawab, “Aku telah mendugamu, wahai Abu Hurairah, bahwa kulihat keinginan besarmu terhadap hadits. Orang yang paling beruntung dengan syafaatku pada hari Kiamat ialah orang yang mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’ dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya.” (HR. Bukhari).

Dari Umar ra, Rasulullah saw bersabda, “Ketika Adam as telah berbuat suatu dosa, maka saat ia menengadahkan kepalanya ke langit, ia berkata, “Aku memohon kepada-Mu, dengan wasilah Muhammad, ampunilah diriku.” Maka Allah mewahyukan kepadanya, “Siapakah Muhammad?” Adam as menjawab, “Maha Berkah Nama-Mu, ketika Engkau ciptakan daku, aku tengadahkan kepalaku ke Arsy-Mu dan ternyata tertulis di dalamnya ‘Laa ilaaha illallaahu Muhammadur Rasuulullaah.’ Maka kuketahui bahwa Muhammad itu seseorang yang derajatnya tiada seorang pun yang sederajat dengannya, sehingga Engkau letakkan namanya berdampingan dengan nama-Mu.” Lalu Allah menurunkan wahyu padanya, “Wahai Adam, sesungguhnya ia adalah Nabi yang terakhir dari anak keturunanmu. Seandainya tidak karena ia, maka tidak Ku ciptakan dirimu.” (HR. Thabrani, Hakim, Abu Nu’aim, Baihaqi).


13. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah akan menghindarkan dari penderitaan menjelang maut, kegelapan dan adzab kubur, serta mahsyar.
Dari Yahya bin Thalhah bin Abdullah ra bercerita, “Suatu ketika, terlihat Thalhah bersedih, maka orang-orang bertanya, “Mengapa kamu bersedih?” Ia menjawab, “Sesungguhnya kudengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah kalimat yang tiada seorang hamba membacanya menjelang mautnya, kecuali akan Allah hindarkan darinya segala penderitaannya dan wajahnya akan bersinar, dan akan ia lihat apa yang mengembirakannya.” Namun belum sempat kutanyai beliau kalimat apakah itu hingga wafatnya.” Umar ra berkata, “Sesungguhnya aku mengetahui kalimat itu.” Ia menyahut, “Apa itu?” Ia berkata, “Aku tidak mengetahui sebuah kalimat yang lebih agung daripada kalimat yang ia perintahkan pamannya dengannya, yaitu ‘Laa ilaaha illallaah’ ia berkata, “Demi Allaah, itulah kalimatnya. Demi Allaah itulah kalimatnya.” (HR. Baihaqi).

Ibnu Abbas ra berkata, “Suatu ketika Jibril as mendatangi Rasulullah saw ketika itu beliau sedang sangat sedih. Jibril as berkata, “Allah mengirim salam untukmu. Dan melihatmu seperti ini, Dia bertanya, “Ada apa?” (padahal Allah Maha Mengetahui isi hati makhluk-Nya. Ini hanya menunjukkan penghormatan kepada Nabi saw). Jawab beliau, “Wahai Jibril, aku sangat memikirkan, bagaimana umatku pada hari Kiamat nanti.” Jibril bertanya, “Umatmu yang kafir atau yang muslim?” Sabda Nabi saw “Aku khawatir atas kaum muslimin.” Lalu Jibril membawa Nabi saw mengunjungi kuburan kaum muslimin dari Banu Salamah, Jibril memukul salah satu kubur itu dengan sayapnya, sambil berkata, “Dengan ijin Allah, bangkitlah kamu.” Lalu bangkitlah seseorang yang sangat tampan, lalu ia mengucapkan. “Laa ilaaha illallaahu Muhammadar rasuulullaahi, Alhamdulillaahi rabbil’aalamiin.” Kemudian Jibril menyuruhnya, “Kembalilah ke tempatmu.” Sabda Nabi saw “Seseorang akan dibangkitkan menurut keadaan ketika matinya.”

Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah atas ahli Laa ilaaha illallaah kegelapan di kubur mereka dan juga tidak di Mahsyar. Seakan-akan aku melihat ahli Laa ilaaha illallaah bangkit dari kuburnya sambil mengibaskan debu dari kepalanya lalu berkata, “Segala puji bagi Allaah yang telah menjauhkan kami dari kesedihan.” Riwayat lain menyebutkan bahwa ahli Laa ilaaha illallaah tak akan mengalami kegelapan saat mati, atau saat di kubur.” (HR. Thabrani, Baihaqi).

14. Dengan ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah pintu langit sampai Arsy akan terbuka dan tidak ada hijab dengan Allah.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang hamba membaca Laa ilaaha illaLlaah, kecuali akan dibukakan baginya pintu langit hingga Arsy, selama ia menghindarkan diri dari dosa-dosa besar.” (HR. Tirmidzi).

Dari Anas ra, Rasulullah saw bersabda, “Tiada sesuatu pun kecuali di antara ia dengan Allaah ada hijab, melainkan ucapan Laa ilaaha illallaah, dan doa seorang bapak (untuk anaknya).” (HR. Ahmad, Ibnu Mardawaih).
Read more ...

keutamaan membaca surat Al Fatihah

Minggu, 08 Maret 2015
Surah al-Fatihah adalah surah yang bisa dihafal oleh setiap orang hingga anak-anak. sayang sekali jika kita tidak mengetahui fadhilah membaca surah al-Fatihah yang bedasarkan hadits-hadits Rasulullah Saw., karena itu disini kami ingin mencatat beberapa fadhilah membaca surah al-Fatihah yang dapat memotivasi kita untuk selalu membacanya. Semoga bermanfaat. 

Dengan melihat hadits-hadits dalam kitab Khazinatu al-Asrar hal. 108-115, dapat disimpulkan beberapa kelebihan membaca surah al-Fatihah, antara lain:
  1. Diampuni dosa 
  2. Diterima kebaikan 
  3. Aman dari Marah Allah Swt. 
  4. Dibebaskan lidah pembacanya dari Api neraka 
  5. Terlepas dari azab kubur, azab neraka, dan azab hari kiamat 
  6. Berjumpa dengan Allah Swt. sebelum para ambiya dan para Aulia 
  7. Orang yang membaca al-Fatihah seolah ia telah membaca kitab taurat, injil, zabur, al-Quran, suhuf idris As., dan suhuf Ibrahim As. tujuh kali. 
  8. Mendapat derajat yang tinggi dalam surga. 
  9. Orang yang membaca al-Fatihah seolah ia telah menyedekahkan emas di jalan Allah Swt. 
  10. Setiap satu ayat dari al-Fatihah menjadi penutup satu pintu neraka 
  11. Rumah yang dibacakan surah al-Fatihah dan surah al-Ikhlas tidak akan ditimpa kefakiran dan banyak kebaikan. 
  12. Membaca surah al-fatihah, ayat kursi, dan dua ayat dari ali Imran setiap selesai shalat akan dibalas oleh Allah Swt. dengan surga, dipandang oleh Allah Swt. 70 kali setiap hari, ditunaikan hajat, dimenangkan dari musuh dan pendengki. 
  13. Membaca al-Fatihah dan surah al-Ikhlas sebelum tidur akan mendapatkan keamanan dari apapun kecuali maut.
karena itu, marilah kita sering-sering membaca al-Fatihah dan juga surah-surah lain dari al-Quran. semoga Allah memberikan kepada kita keberhasilan hidup di Dunia dan Akhira. Amin.

Read more ...

Mengenal 4 Sifat Dasar atau Karakter Kepribadian Manusia

Minggu, 08 Maret 2015
Banyak orang ternyata suka bikin rencana. Lalu besoknya bikin lagi. Besoknya bikin lagi. Tapi nggak ada satu pun yang jadi :)
.4 karakter manusia
Mengapa bisa begitu?
Florence Litteur, penulis buku laris  “Personality Plus” menguraikan, ada 4 sifat dasar atau karakter manusia. Kalau semua sudah dipahami, kita akan sangat terbantu sekali berhubungan dengan berbagai macam karakter atau tipe kepribadian orang lain.
Kita jadi mengerti mengapa seorang suami tiba-tiba marah sekali ketika meja kerjanya yang sebelumnya berantakan kita atur menjadi rapi.
Kita juga akan mudah memahami mengapa seseorang begitu gampang berjanji… dan hebatnya, dengan mudah pula ia lupa,  “Oh ya, saya lupa” katanya sambil tertawa santai.
Kita juga akan mudah mengerti mengapa seorang istri nggak mau dengar sedikitpun pendapat suaminya, tak mau kalah, terus saja mempertahankan diri, selalu merasa benar dengan pendapatnya dan makin sengit bertengkar kalau kita mau coba-coba untuk mengalahkannya.
Apa saja 4 karakter kepribadian tersebut?
Yang pertama, kata Florence adalah tipe kepribadian Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka yang memiliki karakter ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun sifat manusia tipe sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur.
Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia seorang yang punya kepribadian sanguinis. Kemungkinan besar ia memiliki sifat dasar kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa  janji apalagi bikin planning/rencana.
Menariknya, kalau diminta melakukan sesuatu, ia dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Lain lagi dengan tipe kepribadian kedua, yang sering disebut karakter melankoli, artinya “Yang Sempurna”. Karakter manusia golongan ini sangat berseberangan dengan tipe sanguinis. Sifat dasarnya cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya manusia dengantipe kepribadian ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun manusia melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan sudah secara mendalam.
Orang dengan sifat melankoli selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang “melankoli” tak ‘kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri melankoli anda, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi berubah.
Tipe Ketiga, adalah manusia Koleris, artinya “Yang Kuat”.  Mereka dengan tipe kepribadian ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang, bahkan orang tuanya sekalipun. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh melalukan sesuatu untuknya.
Akibat sifatnya yang `bossy’  itu, banyak orang koleris kurang disenangi teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi korban karakternya yang suka ngatur dan tak mau kalah itu.
Akan tetapi karakter koleris ini senang dengan tantangan dan suka petualangan. Mereka merasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua“. Karena itu mereka terlihat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin.
Seorang wanita koleris, bisa jadi mau dan berani diajak naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi…” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Ia tak mudah menyerah, tak mudah mengalah.
Beda sekali dengan jenis atau tipe keempat, Phlegmatis,  sang “Pecinta Damai”. Kelompok ini tak suka konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.
Kaum dengan karakter phlegmatis ini, biasanya kurang bersemangat, kurang teratur dan tampak serba dingin. Cenderung diam, kalem, tapi kalau memecahkan masalah umumnya akan sangat menyenangkan.
Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik. Tapi kalau disuruh mengambil keputusan sendiri, ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis, sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.
Terkadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan“. Jadi kalau anda punya staf atau pegawai phlegmatis, anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri oleh dirinya.
Mencoba Mengerti Orang Lain
Anda masuk tipe apa? Coba pelajari dan amati istri, suami atau anak-anak anda, apa karakter mereka?Anda akan mulai mengerti mengapa suami-istri-anak-rekan anda bertingkah laku “seperti itu” selama ini. Dan anda pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai perilaku dan kejadian selama ini.
Ya, tapi apakah persis begitu? Tentu saja tidak. Florence Litteur, berdasarkan penelitiannya bertahun-tahun telah melihat bahwa ternyata 4 sifat dasar manusia itu pada hakikatnya juga dimiliki oleh setiap manusia. Yang berbeda hanyalah kadarnya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak karakter manusia.
Ada orang yang tergolong Koleris Sanguinis. Artinya kedua watak itu dominan dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris sanguinis ini. Ia suka mengatur-atur orang, tapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).
Ada pula golongan Koleris Melankolis. Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, kaku, suka mengatur, tak mau kalah dan kalau bicara kadang kerasa agak menyakitkan (walau mungkin sebetulnya ia tak bermaksud begitu).
Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam. Sehingga serasa diintrogasi, sebab memang ia ingin kondisi sempurna, mengetahui secara lengkap dan mendalam. Menghadapi orang koleris melankolik, anda harus fahami saja sifatnya yang memang begitu lalu sedikit naikkan tingkat kesabaran anda. Yang penting sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, walau tampak di permukaan kadang kurang simpatik, itu saja.
Lain lagi dengan kaum Phlegmatis Melankolis. Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat… semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.
Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia. Akan tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita.
Jika suami istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha memaafkan pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.
Begitu pula saat menerima calon pegawai. Untuk bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, jauh lebih baik anda tempatkan orang-orang yang melankolik sempurna.
Sedang di bagian promosi, iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu jauh lebih tepat anda tempatkan orang-orang koleris sanguinis. Tapi jangan coba posisikan orang-orang phlegmatis di bagian penagihan ataupun penjualan. Hasilnya mungkin akan mengecewakan.
Begitulah, manusia memang sangat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling baik?
Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik. Tanpa manusia sanguinis, dunia ini akan sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa kaum koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa sang phlegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang terbaik. Sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill).
Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain (memiliki people skill), ia akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya kaum sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukan segera. Ia pun jago memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai goal-nya, atau membakar sang phlegmatis agar segera bertindak saat itu juga.
“Inilah seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi dengan orang lain”. Tentu saja awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”. Belajarlah jadi pengamat tingkah laku manusia…(lalu tertawalah)
Read more ...

Mengenal 4 Sifat Dasar atau Karakter Kepribadian Manusia

Minggu, 08 Maret 2015
Banyak orang ternyata suka bikin rencana. Lalu besoknya bikin lagi. Besoknya bikin lagi. Tapi nggak ada satu pun yang jadi :)
.4 karakter manusia
Mengapa bisa begitu?
Florence Litteur, penulis buku laris  “Personality Plus” menguraikan, ada 4 sifat dasar atau karakter manusia. Kalau semua sudah dipahami, kita akan sangat terbantu sekali berhubungan dengan berbagai macam karakter atau tipe kepribadian orang lain.
Kita jadi mengerti mengapa seorang suami tiba-tiba marah sekali ketika meja kerjanya yang sebelumnya berantakan kita atur menjadi rapi.
Kita juga akan mudah memahami mengapa seseorang begitu gampang berjanji… dan hebatnya, dengan mudah pula ia lupa,  “Oh ya, saya lupa” katanya sambil tertawa santai.
Kita juga akan mudah mengerti mengapa seorang istri nggak mau dengar sedikitpun pendapat suaminya, tak mau kalah, terus saja mempertahankan diri, selalu merasa benar dengan pendapatnya dan makin sengit bertengkar kalau kita mau coba-coba untuk mengalahkannya.
Apa saja 4 karakter kepribadian tersebut?
Yang pertama, kata Florence adalah tipe kepribadian Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka yang memiliki karakter ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun sifat manusia tipe sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur.
Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia seorang yang punya kepribadian sanguinis. Kemungkinan besar ia memiliki sifat dasar kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa  janji apalagi bikin planning/rencana.
Menariknya, kalau diminta melakukan sesuatu, ia dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Lain lagi dengan tipe kepribadian kedua, yang sering disebut karakter melankoli, artinya “Yang Sempurna”. Karakter manusia golongan ini sangat berseberangan dengan tipe sanguinis. Sifat dasarnya cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya manusia dengantipe kepribadian ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun manusia melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan sudah secara mendalam.
Orang dengan sifat melankoli selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang “melankoli” tak ‘kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri melankoli anda, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi berubah.
Tipe Ketiga, adalah manusia Koleris, artinya “Yang Kuat”.  Mereka dengan tipe kepribadian ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang, bahkan orang tuanya sekalipun. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh melalukan sesuatu untuknya.
Akibat sifatnya yang `bossy’  itu, banyak orang koleris kurang disenangi teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi korban karakternya yang suka ngatur dan tak mau kalah itu.
Akan tetapi karakter koleris ini senang dengan tantangan dan suka petualangan. Mereka merasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua“. Karena itu mereka terlihat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin.
Seorang wanita koleris, bisa jadi mau dan berani diajak naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi…” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Ia tak mudah menyerah, tak mudah mengalah.
Beda sekali dengan jenis atau tipe keempat, Phlegmatis,  sang “Pecinta Damai”. Kelompok ini tak suka konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.
Kaum dengan karakter phlegmatis ini, biasanya kurang bersemangat, kurang teratur dan tampak serba dingin. Cenderung diam, kalem, tapi kalau memecahkan masalah umumnya akan sangat menyenangkan.
Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik. Tapi kalau disuruh mengambil keputusan sendiri, ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis, sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.
Terkadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan“. Jadi kalau anda punya staf atau pegawai phlegmatis, anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri oleh dirinya.
Mencoba Mengerti Orang Lain
Anda masuk tipe apa? Coba pelajari dan amati istri, suami atau anak-anak anda, apa karakter mereka?Anda akan mulai mengerti mengapa suami-istri-anak-rekan anda bertingkah laku “seperti itu” selama ini. Dan anda pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai perilaku dan kejadian selama ini.
Ya, tapi apakah persis begitu? Tentu saja tidak. Florence Litteur, berdasarkan penelitiannya bertahun-tahun telah melihat bahwa ternyata 4 sifat dasar manusia itu pada hakikatnya juga dimiliki oleh setiap manusia. Yang berbeda hanyalah kadarnya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak karakter manusia.
Ada orang yang tergolong Koleris Sanguinis. Artinya kedua watak itu dominan dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris sanguinis ini. Ia suka mengatur-atur orang, tapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).
Ada pula golongan Koleris Melankolis. Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, kaku, suka mengatur, tak mau kalah dan kalau bicara kadang kerasa agak menyakitkan (walau mungkin sebetulnya ia tak bermaksud begitu).
Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam. Sehingga serasa diintrogasi, sebab memang ia ingin kondisi sempurna, mengetahui secara lengkap dan mendalam. Menghadapi orang koleris melankolik, anda harus fahami saja sifatnya yang memang begitu lalu sedikit naikkan tingkat kesabaran anda. Yang penting sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, walau tampak di permukaan kadang kurang simpatik, itu saja.
Lain lagi dengan kaum Phlegmatis Melankolis. Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat… semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.
Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia. Akan tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita.
Jika suami istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha memaafkan pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.
Begitu pula saat menerima calon pegawai. Untuk bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, jauh lebih baik anda tempatkan orang-orang yang melankolik sempurna.
Sedang di bagian promosi, iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu jauh lebih tepat anda tempatkan orang-orang koleris sanguinis. Tapi jangan coba posisikan orang-orang phlegmatis di bagian penagihan ataupun penjualan. Hasilnya mungkin akan mengecewakan.
Begitulah, manusia memang sangat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling baik?
Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik. Tanpa manusia sanguinis, dunia ini akan sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa kaum koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa sang phlegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang terbaik. Sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill).
Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain (memiliki people skill), ia akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya kaum sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukan segera. Ia pun jago memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai goal-nya, atau membakar sang phlegmatis agar segera bertindak saat itu juga.
“Inilah seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi dengan orang lain”. Tentu saja awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”. Belajarlah jadi pengamat tingkah laku manusia…(lalu tertawalah)
Read more ...

Mengenal 4 Sifat Dasar atau Karakter Kepribadian Manusia

Minggu, 08 Maret 2015
Banyak orang ternyata suka bikin rencana. Lalu besoknya bikin lagi. Besoknya bikin lagi. Tapi nggak ada satu pun yang jadi :)
.4 karakter manusia
Mengapa bisa begitu?
Florence Litteur, penulis buku laris  “Personality Plus” menguraikan, ada 4 sifat dasar atau karakter manusia. Kalau semua sudah dipahami, kita akan sangat terbantu sekali berhubungan dengan berbagai macam karakter atau tipe kepribadian orang lain.
Kita jadi mengerti mengapa seorang suami tiba-tiba marah sekali ketika meja kerjanya yang sebelumnya berantakan kita atur menjadi rapi.
Kita juga akan mudah memahami mengapa seseorang begitu gampang berjanji… dan hebatnya, dengan mudah pula ia lupa,  “Oh ya, saya lupa” katanya sambil tertawa santai.
Kita juga akan mudah mengerti mengapa seorang istri nggak mau dengar sedikitpun pendapat suaminya, tak mau kalah, terus saja mempertahankan diri, selalu merasa benar dengan pendapatnya dan makin sengit bertengkar kalau kita mau coba-coba untuk mengalahkannya.
Apa saja 4 karakter kepribadian tersebut?
Yang pertama, kata Florence adalah tipe kepribadian Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka yang memiliki karakter ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun sifat manusia tipe sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur.
Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia seorang yang punya kepribadian sanguinis. Kemungkinan besar ia memiliki sifat dasar kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa  janji apalagi bikin planning/rencana.
Menariknya, kalau diminta melakukan sesuatu, ia dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Lain lagi dengan tipe kepribadian kedua, yang sering disebut karakter melankoli, artinya “Yang Sempurna”. Karakter manusia golongan ini sangat berseberangan dengan tipe sanguinis. Sifat dasarnya cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya manusia dengantipe kepribadian ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun manusia melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan sudah secara mendalam.
Orang dengan sifat melankoli selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang “melankoli” tak ‘kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri melankoli anda, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi berubah.
Tipe Ketiga, adalah manusia Koleris, artinya “Yang Kuat”.  Mereka dengan tipe kepribadian ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang, bahkan orang tuanya sekalipun. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh melalukan sesuatu untuknya.
Akibat sifatnya yang `bossy’  itu, banyak orang koleris kurang disenangi teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi korban karakternya yang suka ngatur dan tak mau kalah itu.
Akan tetapi karakter koleris ini senang dengan tantangan dan suka petualangan. Mereka merasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua“. Karena itu mereka terlihat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin.
Seorang wanita koleris, bisa jadi mau dan berani diajak naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi…” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Ia tak mudah menyerah, tak mudah mengalah.
Beda sekali dengan jenis atau tipe keempat, Phlegmatis,  sang “Pecinta Damai”. Kelompok ini tak suka konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.
Kaum dengan karakter phlegmatis ini, biasanya kurang bersemangat, kurang teratur dan tampak serba dingin. Cenderung diam, kalem, tapi kalau memecahkan masalah umumnya akan sangat menyenangkan.
Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik. Tapi kalau disuruh mengambil keputusan sendiri, ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis, sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.
Terkadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan“. Jadi kalau anda punya staf atau pegawai phlegmatis, anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri oleh dirinya.
Mencoba Mengerti Orang Lain
Anda masuk tipe apa? Coba pelajari dan amati istri, suami atau anak-anak anda, apa karakter mereka?Anda akan mulai mengerti mengapa suami-istri-anak-rekan anda bertingkah laku “seperti itu” selama ini. Dan anda pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai perilaku dan kejadian selama ini.
Ya, tapi apakah persis begitu? Tentu saja tidak. Florence Litteur, berdasarkan penelitiannya bertahun-tahun telah melihat bahwa ternyata 4 sifat dasar manusia itu pada hakikatnya juga dimiliki oleh setiap manusia. Yang berbeda hanyalah kadarnya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak karakter manusia.
Ada orang yang tergolong Koleris Sanguinis. Artinya kedua watak itu dominan dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris sanguinis ini. Ia suka mengatur-atur orang, tapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).
Ada pula golongan Koleris Melankolis. Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, kaku, suka mengatur, tak mau kalah dan kalau bicara kadang kerasa agak menyakitkan (walau mungkin sebetulnya ia tak bermaksud begitu).
Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam. Sehingga serasa diintrogasi, sebab memang ia ingin kondisi sempurna, mengetahui secara lengkap dan mendalam. Menghadapi orang koleris melankolik, anda harus fahami saja sifatnya yang memang begitu lalu sedikit naikkan tingkat kesabaran anda. Yang penting sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, walau tampak di permukaan kadang kurang simpatik, itu saja.
Lain lagi dengan kaum Phlegmatis Melankolis. Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat… semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.
Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia. Akan tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita.
Jika suami istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha memaafkan pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.
Begitu pula saat menerima calon pegawai. Untuk bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, jauh lebih baik anda tempatkan orang-orang yang melankolik sempurna.
Sedang di bagian promosi, iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu jauh lebih tepat anda tempatkan orang-orang koleris sanguinis. Tapi jangan coba posisikan orang-orang phlegmatis di bagian penagihan ataupun penjualan. Hasilnya mungkin akan mengecewakan.
Begitulah, manusia memang sangat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling baik?
Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik. Tanpa manusia sanguinis, dunia ini akan sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa kaum koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa sang phlegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang terbaik. Sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill).
Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain (memiliki people skill), ia akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya kaum sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukan segera. Ia pun jago memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai goal-nya, atau membakar sang phlegmatis agar segera bertindak saat itu juga.
“Inilah seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi dengan orang lain”. Tentu saja awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”. Belajarlah jadi pengamat tingkah laku manusia…(lalu tertawalah)
Read more ...

Tips Menghemat BBM pada Sepeda Motor

Minggu, 08 Maret 2015

Tips Menghemat BBM pada Sepeda Motor


tips menghemat bbm pada sepeda motor
Tips Menghemat BBM Pada Sepeda Motor - BBM atau bahan bakar minyak menjadi salah satu hal yang sangat vital bagi kehidupan kita, padahal bahan bakar minyak khususnya bensin merupakan salah satu jenis sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui, nah untuk itu mulai dari sekarang kita minimal harus sadar tentang pentingnya kesadaran kita dalam upaya penghematan bahan bakar minyak ini, langsung saja simak  tips cara menghemat BBM pada sepeda motor berikut ini.
  1. Usahakan berangkat ke kantor atau sekolah lebih awal
    Berangkat lebih awal dimaksudkan agar kita terhindar dari kemacetan yang bisa menguras bensin kita, selain itu efek yang telah kita rasakan yakni pikiran menjadi lebih fresh saat sampai di tempat kerja ataupun di sekolah, silahkan Anda coba sendiri dan rasakan manfaatnya.
  2. Jangan terlalu sering memainkan buka tutup gas
    Buka tutup gas yang terlalu sering akan berimbas pada konsumsi bahan bakar, usahakan untuk melakukan buka tutup gas senatural mungkin.
  3. Cek tekanan ban apakah sudah sesuai dengan yang disarankan atau belumIni sangat penting, tekanan ban yang kurang akan menyebabkan gaya gesek antara ban dengan aspal akan semakin besar, gaya gesek yang semakin besar akan berbanding lurus dengan tenaga yang di butuhkan. Selain itu tekanan ban yang kurang dari ambang batasnya juga akan menyebabkan ban menjadi cepat aus, dan alhasil pengeluaran pun menjadi lebih besar.
  4. Panasi kendaraan anda seperlunya
    Jangan sambai berlebihan 1 menit saja sudah cukup untuk memanaskan ruang bakar mesin.
  5. Netralkan gigi kendaraan anda saat berhenti pada waktu lampu merah
    Lebih baik menggnakan gigi netral dari pada hanya menurunkan gigi ke posisi 1.
  6. Perawatan berkala jangan sampai lupa
    Ingat pembakaran yang kurang sempurna selain akan menjadi penyebab utama pemborosan bahan bakar juga menambah polusi di lingkungan kita, saatnya kita sadar terhadap hal ini.
Nah itu tadi beberapa info mengenai tips cara menghemat bahan bakar pada sepeda motor, semoga dapat bermanfaat bagi semua, selamat berkendara bagi Anda semua, hati-hati dalam berkendara dan selalu utamakan keselamatan.
Read more ...

Bagaimana kebiasaan itu terbentuk?

Minggu, 08 Maret 2015


Seekor gajah dilatih dengan mengambilnya sejak ia masih sangat muda dan merantai salah satu kaki belakangnya pada sebuah patok besar yang ditancapkan di tanah. Secara naluri, ia ingin mencabut tiang tersebut. Tetapi karena tubuhnya masih kecil dan relatif lemah, ia tidak mampu melakukannya.
Setiap kali gajah kecil itu mencoba menarik patok itu dari tanah, sebuah sel saraf (atau sel otak) di kepalanya menyala dan terhubung dengan sel saraf yang lain, dan sebuah pikiran/kesimpulan dasar “aku tidak bisa” terbentuk -dalam hal ini, “aku tidak bisa menarik patok ini dari tanah!”
Ketika proses ini terjadi untuk pertama kalinya, “pikiran” tersebut hampir-hampir dipaksa untuk memicu terjadinya hubungan antar sel-sel otak.
Namun, ketika gajah itu mencoba mencabut pancang dari tanah untuk kedua kalinya, dan sel saraf itu menyala, lintasan samar-samar yang telah tercipta membuat hubungan antar sel menjadi lebih mudah.
Akibatnya, semakin keras upaya gajah tersebut, semakin kuat pula hubungan yang terbentuk, sampai kemudian jalan setapak itu berubah menjadi jalan, dan kemudian menjadi jalan dua arah.
Akhirnya, tiba saatnya ketika hubungan antar sel-sel saraf itu hampir mirip dengan jalan tol; sekarang ia menjadi jalan yang hampir-hampir bebas hambatan dan menjadi kebiasaan dan keyakinan yang dikondisikan.
Ketika si gajah sudah tumbuh dewasa dan mampu mencabut sebatang pohon, ia dicegah agar tidak berjalan-jalan hanya dengan mengikatnya dengan sepotong rantai biasa yang dikaitkan ke sebuah patok kecil di atas tanah. Hanya itu yang dibutuhkan karena gajah tersebut sudah dikondisikan untuk percaya bahwa ia tidak dapat mencabut patok itu dari tanah.
(reference: Life Mapping, Brian Mayne & Sangeeta Mayne, Penerbit Kaifa, 2005)
Read more ...

Kekuatan Indera Manusia

Minggu, 08 Maret 2015
Berapa macam bau yang mampu anda kenal dengan alat penciuman anda? Jawabnya ialah: Jika anda tidak merokok, anda akan mampu membedakan sekitar dua ribu bau – bauan yang berbeda. Kemampuan itu hanyalah setengah dari kemampuan yang dapat dilakukan oleh orang biasa pada waktu seratus tahun yang lalu.
Menurut Prof. Wilhem Neuhaus, manusia telah merusak ketajaman penciumannya, sehingga berada dibawah kemampuan hewan yang paling primitif sekalipun. Anjing pelacak polisi mampu mencium bau – bauan yang jaraknya jauh dan ketajamannya sejuta kali ketajaman manusia. Seorang yang pekerjaannya banyak berhubungan dengan bau–bauan akan dapat mengembangkan penciuman sedemikian rupa, sehingga sulit dipercaya. Misalnya seorang ahli kimia pembuat parfum, dapat membedakan dengan cepat lima ribu macam bau – bauan. Dan menurut para ahli, orang yang penciumannya paling peka didunia, dapat membedakan dua belas ribu bau – bauan. Mengapa kita tak dapat melakukannya?
Potensi dari daya pencium kita adalah 120 kali lebih sensitive dari alat perasa kita. Ukuran hidung tak ada hubungannya sama sekali dengan kepekaan daya penciuman kita. Karena bagian yang menonjol dari hidung, seperti lubang hidung, samasekali tak mampu mencium apa – apa. Penciuman dilakukan oleh hidung bagian dalam yang terletak dibelakang mata,diatas dinding mulut.
Molekul bau – bauan dalam bentuk gas yang berjalan, meski dalam udara yang diam sekalipun, masuk kedalam bagian sel penciuman yang menimbulkan suatu reaksi kimia. Tidak seperti mata dan telinga, yang mampu memberikan respons pada getaran tertentu dan jarak getar yang tepat. Menurut suatu teori, makin bertambah tua kita, makin berkuranglah ketajaman alat penciuman kita.Anak yang berumur enam tahun mampu membedakan bau – bauan dua kali lebih banyak dari pada yang dapat dilakukan oleh orang berumur 36 tahun. Karena anak kecil sangat senang mencium bau – bauan yang ada disekitarnya.
Seorang ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan mengatakan, bahwa dengan hanya mempunyai keinginan untuk mencium bau – bauan yang ada di sekeliling kita, kita dapat memperbaiki ketajaman penciuman kita sampai dua puluh lima persen.
Di suatu laboratorium parfum di Perancis bekerjalah Paul Eymelin yang penciumannya paling sensitive di dunia. Dia mampu membedakan sebanyak 12 ribu macam bau – bauan, dan dapat mengetahui bau parfum yang paling eksklusif sekalipun. Ahli parfum Inggris mempunyai ketajaman yang luar biasa lagi. Dia dapat mengenal bau parfum wanita yang duduk tiga baris dibagian depan pada pertunjukan konser. Seorang ahli parfum lainnya juga mampu menduga makanan utama apa yang terdapat dalam menu di suatu restoran, ketika dia membuka pintu restoran.
Para ahli Universitas Milan mengatakan, bahwa “rasa” bau diakibatkan adanya molekul yang tak nampak mendarat pada rambut halus dalam hidung. Rambut itu kemudian mencengkram molekul tadi selanjutnya terjadilah proses bau.
Makanan yang baunya sama, akan mempunyai rasa yang sama pula. Hal ini dapat Anda buktikan: cobalah ambil seiris kentang dan seiris apel. Tutuplah mata dan hidung Anda, kemudian makanlah. Anda tak akan dapat membedakan mana yang kentang dan mana yang apel.
Baru – baru ini perusahaan internasional dalam hal pencampuran makanan, mencoba memproduksi kopi. Warnanya seperti kopi, rasanya juga seperti kopi, tetapi baunya tidak seperti kopi. Penelitian yang dilakukan terhadap seribu orang wanita, ternyata hampir secara serempak menolak produksi itu.
Dr. Gustav Morler dari departemen kesehatan Munich University berkata, “Itulah sebabnya, jika anda meminum secangkir teh dan mengharapkan mempunyai rasa kopi, akan terasa enak. Sebab anda mencicipi kopi sebelum benar – benar lidah anda merasakannya.”
Contoh lain misalnya penelitian yang dilakukan oleh perusahaan minuman yang memberikan minuman berwarna seperti “strawberry” kepada beberapa orang. Setelah mereka minum dan kepadanya ditanyakan, apa yang ia minum, tanpa ragu-ragu mereka menjawab: “strawberry”, padahal yang mereka minum adalah “lemon squash”.
Kita manusia memiliki serat-serat perasa yang lebih sedikit dari hampir semua binatang. Manusia mempunyai “serat perasa” sebanyak 10 ribu buah, sedangkan sapi mempunyai 25 ribu buah.
Daya rasa kupu–kupu dua ratus kali lebih tajam dari perasa kita, burung 450 kali dan ikan 500 kali, dan lebih mampu mengenal rasa sesuatu paling sedikit 20 kali lebih cepat dari yang dapat dilakukan oleh manusia, misalnya ada empat rasa yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Kita dapat merasakan suatu bagian kinine pada dua juta bagian air. Kita hanya membutuhkan waktu rata rata 0,307 detik untuk membedakan rasa asin, 0,446 detik untuk merasakan rasa manis, 0,536 detik untuk asam dan 1,083 detik untuk merasakan pahit. Padahal perasaan kita tetang pahit adalah paling tajam dari makhluk-makhluk lainnya.
Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh London Hospital School of psychology, kelezatan suatu makanan tergantung pada atau dipengaruhi oleh warna makanan itu.
Di suatu ruang perjamuan lampu penerangannya dibuat sedemikian rupa, sehingga makanan yang tersedia berubah warnanya: ungu untuk warna daging, sop menjadi hitam, dan warna kentang menjadi hijau. Akibatnya tak satu pun dari tamu-tamu yang diundang makan dapat menghabiskan makanan yang dijamukan. Beberapa orang hanya bisa makan dua sendok saja, padahal masakan yang disediakan itu adalah istimewa. Begitu penerangan dinormalkan kembali, selera makan para tamu segera bertambah melihat makanan itu.
Cobalah lebih banyak mendengarAkhirnya kita akan mencoba mengetahui kekuatan kita dalam mendengar. Seorang bernama william dikatakan hampir mendekati jenius, karena ia dapat hapal nama, alamat dan susu yang dipesan oleh para langganan sebanyak tiga ribu orang tanpa melihat daftar langganan.
Sebenarnya William tidak mempunyai pendengaran yang luar biasa. Dia hanya menanyakan apa yang diinginkan para langganan dan mendengarkan baik-baik apa yang dikatakan para langganan itu. Dengan demikian, dia termasuk di antara 25 persen penduduk elite yang mampu mendengarkan apa yang sebenarnya dia dengar.
Kebanyakan kita kurang dari 50 persen dapat mengingat apa yang telah dikatakan orang lain sesudah 20 detik pembicaraan selesai. Sepuluh menit kemudian masih untung kalau kita mampu mengingat 30 persen dari percakapan yang kita dengar tadi. Ini berarti dari 18 juta perkataan yang kita dengar pertahun, 12 juta begitu masuk telinga kiri, begitu keluar telinga kanan. Hal ini bukan berarti kita tuli, melainkan karena kita telah banyak berbicara daripada mendengar.
Sebenarnya mendengarkan itu tidak semudah seperti dugaan kita. Kebanyakan kita beranggapan, bahwa mendengarkan itu adalah suatu kegiatan yang sangat pasif, padahal merupakan suatu proses yang keaktifannya tinggi.
Seorang psikolog mengatakan, “Paling sedikit empat puluh persen dari pertengkaran-pertengkaran yang terjadi, di rumah maupun di sekolah, ditimbulkan karena salah dengar.”
Kita terlalu banyak melihat daripada mendengarkan. Nama dan informasi-informasi yang penting sering dilupakan, karena kita terlalu terhimbau oleh tampang orang yang memberikan informasi itu. Sering kita merasa yakin tentang apa yang dikatakan oleh pembicara, sehingga kita mendengarkan sepintas saja. Pikiran kita berpacu sepuluh kali lebih cepat daripada apa yang dapat kita ucapkan. Pada saat kita sedang menanti kata yang akan diucapkan orang, otak kita telah berada bermil-mil jauhnya.
“Mendengarkan adalah suatu seni,” kata seorang konsultan Auren Uris. “Dan itu dapat digunakan untuk mempengaruhi seseorang, sama halnya seperti pembicaraan, jika kita gunakan dengan cara yang jitu.”
Sukses diplomatik Mr. Robertson waktu membicarakan masalah perdamaian dengan presiden Korea Selatan Syngman Rhee untuk mengakhiri peperangan dengan Korea Utara puluhan tahun yang lampau adalah “mendengarkan baik–baik apa yang dikatakan oleh Rhee dengan penuh perhatian.” Para anggota parlemen terkejut sewaktu Rhee bagaikan mendadak menjadi lunak dan menyatakan bersedia membicarakan perdamaian di Korea Utara. Dia sadar, bahwa dia sedang menghadapi orang yang luar biasa, yaitu orang yang bersedia mendengar!
Presiden Lyndon Jhonson di kantornya di Gedung Putih menggantungkan kata-kata begini: “Janganlah Anda belajar sesuatu ketika sedang bercakap-cakap!”
Kita perlu sejak dini lebih banyak mendengar. Cobalah! Anda akan lihat sendiri hasilnya.
Read more ...