JAKARTA 1998
Latar belakang krisis moneter membuat hampir semua orang menjadi panik dan berada dalam ketakutan. Warga kebingungan dengan situasi negara yang genting, gerakan gabungan mahasiswa seluruh Indonesia yang menuntut turunnya presiden Soeharto.
Dengan puncaknya pada 13-14 Mei saat Tragedi Trisakti terjadi. Tragedi kelam bangsa iniLatar belakang krisis moneter membuat hampir semua orang menjadi panik dan berada dalam ketakutan. Warga kebingungan dengan situasi negara yang genting, gerakan gabungan mahasiswa seluruh Indonesia yang menuntut turunnya presiden Soeharto.
————————————————
Ditengah kondisi yang penuh 
ketidakpastian, presiden Soeharto memutuskan untuk tetap pergi ke Kairo 
menghadiri KTT G-15. Sementara itu wakil presiden B.J Habibie dikejutkan
 oleh insiden penembakan di Trisakti yang berbuntut pada terjadinya 
kerusuhan besar, kenapa hal ini bisa terjadi?
Di balik tragedi yang kelam itu ada 
kisah lain, kisah sebuah keluarga yang tercerai berai dan kisah sepasang
 kekasih yang terpisahkan.
BAGUS (26), seorang 
Letnan Dua, berada dalam situasi bimbang ketika harus berhadapan dengan 
situasi yang luar biasa. Tanggung jawab sebagai petugas pengamanan harus
 berbenturan dengan kewajiban utamanya untuk menjaga,
SALMA (23) seorang 
pegawai Istana negara, sang istri yang sedang hamil besar. Sayangnya, 
Salma harus berada dalam situasi tidak kondusif dan berbahaya ketika ia 
terjebak kerusuhan dan dinyatakan hilang. Hati Bagus yang bimbang, 
berubah menjadi hancur ketika ia harus menerima kenyataan tersebut. 
Apalagi ditambah dengan tekanan dari  atasan Bagus yang menyatakan bahwa
 sebagai prajurit harus mengutamakan tugas dan sebagai laki-laki pantang
 untuk menjadi cengeng hanya karena peristiwa kecil.
Sementara kerusuhan yang terjadi memaksa
 presiden Soeharto untuk pulang dari Kairo lebih awal. Pemerintah 
dihadapkan pada situasi yang sulit. Tokoh masyarakat dan beberapa 
perwakilan Ormas secara langsung meminta presiden Soeharto mundur. Namun
 ia tak bergeming dan berencana membentuk komite dan kabinet reformasi 
untuk menjawab tuntutan tersebut.
Sementara itu, nasib baik yang enggan untuk berpihak kepada Bagus. DIANA (20),
 adik iparnya, aktivis reformasi mahasiswa, harus berbenturan pendapat 
ketika mengetahui Salma kakaknya hilang di tengah peristiwa kerusuhan. 
Tidak mau kalah dan saling lempar tuduhan, Diana pun menuduh Bagus tidak
 bisa menjaga Salma. Bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga pula, tidak 
ada kata solusi ketika berbicara dengan Diana, hanya caci maki dan 
umpatan yang Bagus dapat.
Keadaan semakin pelik ketika DANIEL (20) pacar
 Diana, seorang keturunan Tionghoa yang juga ikut berjuang menuntut 
perubahan harus kehilangan Ayah dan Adiknya dalam kerusuhan 14 Mei. 
Bahkan Daniel hampir terjebak sweeping warga yang menyaring orang-orang 
Non Pribumi, yang saat itu menjadi puncak issue rasial di Indonesia. 
Untungnya Daniel selamat dan menemukan keluarganya lalu ikut Exodus 
meninggalkan Indonesia.
Di sisi lain upaya presiden Soeharto 
membentuk komite dan kabinet reformasi tidak mendapat tanggapan positif.
 Bahkan ketua MPR Harmoko meminta presiden dengan arif dan bijaksana 
untuk mengundurkan diri. Selain itu ada 14 menteri menolak tergabung 
dalam kabinet reformasi.
Pencarian Bagus terhadap Salma 
membuahkan hasil, Salma terselamatkan dan terbawa ke sebuah rumah sakit.
 Di saat detik kelahiran anak pertamanya, Bagus dan Diana menemukan 
Salma. Bayi yang mereka nantikan pun harus dilahirkan ketika perjuangan 
reformasi beru lahir.
JAKARTA 2015
17 Tahun berlalu Daniel kembali ke 
Jakarta dengan membawa abu kremasi Ayahnya. Ayahnya yang begitu 
mencintai Indonesia, hingga ia ingin beristirahat untuk selama-lamanya 
di tanah kelahirannya itu.
Daniel pun berhasil menemukan Diana. 
Keduanya masih memiliki semangat yang sama untuk melanjutkan semangat 
reformasi, semangat perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar