Berkata
‘Ali bin Al Mikri : “Suatu saat saya ketika berada di Masjid Imam Ahmad
bin Hanbal, Al Mutawakkil (khalifah) mengutus seorang temannya ke Imam
Ahmad, ia beritahukan bahwa ia memiliki seorang anak gadis yang
kesurupan, dan meminta agar Imam Ahmad mendoakannya agar sembuh, maka
Imam Ahmad mengeluarkan sandal jepit dari kayu yang khusus untuk
dip…akai berwudhu’, lalu diberikanlah ke teman tersebut, dan beliau
berkata : “Datanglah ke kediaman Amirul Mu’minin, dan engkau duduklah di
sisi kepala anak wanita itu, dan katakan padanya : “bahwa Ahmad
berpesan kepadamu : “Mana yang engkau senangi, keluar dari tubuh anak
gadis ini ataukah ditampar dengan sandal ini?”.
Dan akhirnya
berangkatlah ia, dan iapun mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh
Imam Ahmad. Berkatalah (jin) yang merasukinya melalui lidah anak gadis
itu : ”Saya tunduk dan patuh, jika sekiranya Ahmad menyuruh kami untuk
tidak menetap di Irak tidaklah kami menetap di Irak, dikarenakan ia
seorang yang ta’at kepada Allah dan barang siapa yang ta’at kepada Allah
segala sesuatu akan ta’at kepadanya. Dan Ia pun keluar dari tubuh anak
gadis itu. Dan anak gadis itu menjadi tenang, lalu menikah dan diberkati
keturunan yang banyak”.
Setelah Imam Ahmad wafat, (jin) yang
pernah merasuki anak gadis itu kembali lagi (ke dalam tubuh anak gadis
tersebut), maka Al Mutawakkil mengutus seorang temannya kepada Abu Bakar
Al Marrudzi, dan diceritakan tentang keadaan ini, lalu Al Marrudzi
mengambil sandal jepit pula, dan iapun kembali ke anak gadis itu, dan
sepertinya (jin) Ifrit berbicara dengan lidah anak gadis itu : “Saya
tidak akan keluar dari anak gadis ini, dan tidak akan tunduk padamu dan
tidak akan menerima darimu, adapun Ahmad bin Hanbal ta’at kepada Allah
maka kamipun diperintahkan agar mematuhinya”. (Ath Thabaqat 1/ 232 –
233) ·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar