Tawassul
adalah mengambil sarana/wasilah agar do’a atau ibadahnya dapat lebih
diterima dan dikabulkan. Al-wasilah menurut bahasa berarti segala hal
yang dapat menyampaikan dan mendekatkan kepada sesuatu. Bentuk jamaknya
adalah wasaa-il (An-Nihayah fil Gharibil Hadiit wal Atsar :v/185 Ibnul
Atsir). Sedang menurut istilah syari’at, al-wasilah yang diperintahkan
dalam al-Qur’an adalah segala hal yang dapat mendekatkan seseorang
kepada Allah Ta’ala, yaitu berupa amal ketaatan yang disyariatkan.
(Tafsir Ath-Thabari IV/567 dan Tafsir Ibnu Katsir III/103)
CONTOH TAWASSUL YANG SANGAT AGUNG:
Zaman
sekarang, ketika ada orang yang bertawassul dengan do'a orang shalih
dan tidak mau bertawassul dan bertabarruk kepada kuburan orang shalih,
seperti nabi, wali dan para habaib, malah banyak yang dilecehkan dan
dituduh suka mengkafirkan orang. Padahal, dalam Sunnah Rasulullah
bertawassul yang diperbolehkan adalah dengan orang yang masih hidup
bukan orang yang telah mati yang tidak dapat memberikan manfaat dan
mudharat kepada orang yang masih hidup.
Bertawassul dengan meminta doanya orang shalih yang masih hidup. Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa ada seorang buta yang datang menemui Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Orang itu berkata, “Wahai Rasulullah, berdo’alah kepada Allah agar menyembuhkanku (sehingga aku bisa melihat kembali).”
Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam menjawab, “Jika Engkau menghendaki aku
akan berdoa untukmu. Dan jika engkau menghendaki, bersabar itu lebih
baik bagimu.”
Orang tersebut tetap berkata,”Do’akanlah.”
Lalu
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menyuruhnya berwudhu secara
sempurna lalu shalat dua raka’at, selanjutnya beliau menyuruhnya berdoa
dengan mengatakan,
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu
dan aku menghadap kepada-Mu bersama dengan nabi-Mu, Muhammad, seorang
nabi yang membawa rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap
bersamamu kepada Tuhanku dalam hajatku ini, agar Dia memenuhi untukku.
Ya Allah jadikanlah ia pelengkap bagi (doa)ku, dan jadikanlah aku
pelengkap bagi (doa)nya.” Ia (perawi hadits) berkata,”Laki-laki itu
kemudian melakukannya, sehingga dia sembuh.” (HR.Ahmad dan Tirmidzi)
CONTOH TAWASSUL YANG SANGAT SYIRIK:
Tawassul yang syirik adalah menjadikan orang yang sudah meninggal sebagai perantara dalam beribadah
seperti berdoa kepada mereka, meminta hajat, atau memohon pertolongan
kepada mereka dikuburan ataupun tidak dikuburan. Contoh,”Ya Sayyid
Al-Badawi, mohonlah kepada Allah untuk kami”.
Perbuatan ini
merupakan syirik akbar dan dosa besar yang paling besar, meskipun mereka
menamakannya dengan “tawassul”. Hukum syirik ini dilihat dari
hakikatnya yaitu berdo’a kepada selain Allah.
#tawassul #syirik #ibadah #sunnah #rasulullah ·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar