SULITNYA MENUKAR UANG RECEHAN

Senin, 01 Desember 2014
Sering kita menjumpai khususnya para pedagang/penjual, ketika kita ingin menukarkan uang kita dengan uang recehan kepadanya, maka mereka akan mengatakan ‘Tidak ada’. Namun jika kita membeli barangnya dengan uang kita tadi, mereka punya kembalian yang banyak.
Ini merupakan kedustaan dan sifat bakhil!
Maka itu hendaknya kita selalu jujur dan jangan pelit jika ada seseorang yang butuh bantuan untuk menukarkan uang, sedangkan kita memilikinya walaupun sedikit.

Ada kisah nyata, seseorang kakak menyuruh adiknya untuk menukarkan uangnya menjadi recehan, karena kakak adik tersebut adalah seorang pedagang, dan mereka kesulitan untuk memberikan uang kembalian kepada pembeli karena mereka sedang tidak memiliki uang recehan. Maka pergilah si adik itu untuk menukarkan uang ke toko sebelah. Tetapi rupanya adiknya tidak kunjung datang padahal sudah sangat lama kakaknya menunggu. Setelah kakaknya menunggu sangat lama, barulah adiknya datang. Namun rupanya adiknya belum berhasil menukarkan uangnya itu, karena semua orang yang diminta tidak memiliki uang recehan, dari mulai ke toko sebelah sampai ke toko yang terjauh. Karena adiknya tidak berhasil menukarkan uang, akhirnya kakaknya yang pergi menukarkan uang itu. Tidak lama kakaknya pergi, tiba2 kakaknya sudah datang kembali dengan membawa uang recehan yang banyak. Adiknya begitu heran melihat kejadian ini, kenapa ketika ia pergi menukarkan uang tidak dijumpai orang satupun yang memiliki uang recehan? Namun ketika kakaknya yang pergi, dengan mudahnya ia mendapati orang yang membantunya.

Kejadian itu akhirnya membuat adiknya ingat dan mengakui, bahwa selama ini, jika ada orang yang datang kepadanya untuk menukarkan uang, maka adiknya selalu mengatakan tidak ada, padahal saat itu dia memiliki uang recehan. Alasannya karena khawatir, jika uang recehan tersebut diberikan untuk orang itu, maka dia tidak punya lagi uang recehan untuk kembalian jika ada pembeli. Mendengar pengakuan adiknya, kakaknya pun menasehati untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi, dan menyuruh untuk selalu jujur dan jangan bakhil kepada siapapun.

Wallahu a’lam

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa meringankan kesulitan seseorang di dunia, niscaya Allah akan meringankan kesulitannya kelak pada hari kiamat; barang siapa
mempermudah urusan seseorang yang sedang terhimpit kesusahan, niscaya Allah akan mempermudah urusannya kelak pada hari kiamat; dan Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama dia menolong saudaranya.” (HR. Muslim)  · 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar