Cerita Rakyat - Asal Usul Danau Toba

Kamis, 26 Februari 2015
Asal Usul Danau Toba
Pada zaman dahulu adalah seorang petani bernama Toba yang menyendiri di sebuah lembahyang landai dan subur. Petani itu mengerjakan sawah dan ladang untuk keperluan hidupnya.Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi memancing ke sungai yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia memancing, mudah saja ikan didapatnya karena disungai yang jernih itu memang banyak sekali ikan. Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang Toba langsung pergi ke sungai untuk memancing.Tetapi sudah cukup lama ia memancing tak seekor ikan pun didapatnya.Kejadian yang seperti itu,tidak pernah dialami sebelumnya. Sebab biasanya ikan di sungai itumudah saja dia pancing.

Karena sudah terlalu lama tak ada yang memakan umpan pancingnya,dia menjadi kesal dan memutuskan untuk berhenti memancing, Tetapi ketika dia hendak menarik  pancingnya, tiba-tiba pancing itu disambar ikan dan menarik pancing itu jauh ketengah sungai.Hatinya yang tadi sudah kesal berubah menjadi gembira, Karena dia tahu bahwa ikan yangmenyambar pancingnya itu adalah ikan yang besar. Setelah beberapa lama dia biarkan pancingnya ditarik ke sana kemari, barulah pancing itu disentakkannya, dan tampaklah seekor ikan besar tergantung dan menggelepar-gelepar di ujung tali pancingnya. Dengan cepat ikan ituditariknya ke darat supaya tidak lepas. Sambil tersenyum gembira sambil melepas mata pancingnya dari mulut ikan itu.Pada saat dia sedang melepaskan mata pancing itu, ikan tersebut memandangnya dengan penuharti,setelah itu diletakkannya disuatu tempat dan Toba masuk ke dalam sungai untuk mandi.Perasaannya gembira sekali karena sebelumnya tidak pernah mendapat ikan sebesar itu danSambil tersenyum Dia membayangkan betapa enaknya nanti daging ikan itu kalau sudahdipanggang.

Hari sudah mulai senja Toba meninggalkan sungai untuk pulang, dan Setibanya dirumah Toba langsung membawa ikan besar hasil pancingannya itu ke dapur. Ketika dia hendak menyalakan api untuk memanggang ikan itu, ternyata kayu bakar sudah habis. Dia segera keluar untuk mengambil kayu bakar dari bawah kolong rumahnya. Kemudian, sambil membawa beberapa potong kayu bakar dia naik kembali ke atas rumah dan langsung menuju dapur.Pada saat Toba tiba di dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar sudah raib alias hilang, tetapi bekas tempat ikan itu tadi terdapat beberapa keping uang emas. Toba terkejut dan merasa heranmengalami keadaan yang aneh itu, dia meninggalkan dapur dan masuk kekamar.Ketika Toba membuka pintu kamar, tiba-tiba darahnya tersirap karena didalam kamar itu berdiriseorang perempuan dengan rambut yang panjang terurai , Perempuan itu sedang menyisir rambutnya sambil berdiri menghadap cermin yang tergantung pada dinding kamar. Sesaatkemudian perempuan itu tiba-tiba membalikkan badannya dan memandang Toba yang terlihat bingung dan sekaligus terpesona karena wajah perempuan itu luar biasa cantiknya.

Karena hari sudah malam, perempuan itu minta agar lampu dinyalakan. Setelah Tobamenyalakan lampu, dia diajak perempuan itu menemaninya kedapur karena dia hendak memasak nasi untuk mereka. Sambil menunggu nasi masak, diceritakan oleh perempuan itu bahwa diaadalah penjelmaan dari ikan besar yang tadi didapat lelaki itu ketika memancing di sungai.Kemudian dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang terletak di dapur ituadalah penjelmaan sisiknya. Setelah beberapa minggu perempuan itu menyatakan bersediamenerima lamarannya dengan syarat Toba harus bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkit asal usul istrinya myang menjelma dari ikan. Setelah lelaki itu bersumpah demikian, kawinlah mereka.Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Samosir.Anak itu sngat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas.Setelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Namun, sering dia menolak mengerjakan tugas itu sehingga terpaksa ibunyayanng mengantarkan nasi ke ladang.Suatu hari, sang anak disuruh ibunya lagi mengantarkan nasi ke ladang untuk ayahnya. Mulanyadia menolak, tetapi karena terus dipaksa ibunya, dengan kesal pergilah sang anak mengantarkannasi itu , Di tengah jalan sebagian besar nasi dan lauk pauknya dia makan. Setibanya diladang,sisa nasi itu yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya. Saat menerimanya, si ayahsudah merasa sangat lapar karena nasinya terlambat sekali diantarkan, maka si ayah jadi sangatmarah ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-sisa. Amarahnya makin bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari nasinya itu.Kesabaran si ayah jadi hilang dan dia pukul anaknya sambil mengatakan: “Anak kurang ajar.Tidak tahu diuntung. Betul-betul kau anak keturunan perempuan yang berasal dari ikan!”Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah. Kepada ibunya diamengadukan bahwa dia dipukuli ayahnya dan mengadukan semua kata-kata cercaan yangdiucapkan ayahnya.

Mendengar cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu. Siibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak tidak begitu jauh darirumah mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu. Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-lari menuju ke bukittersebut dan mendakinya.Ketika tampak oleh sang ibu anaknya sudah hampir sampai ke puncak pohon kayu yangdipanjatnya di atas bukit , dia pun berlari menuju sungai yang tidak begitu jauh letaknya darirumah mereka itu. Ketika dia tiba di tepi sungai itu kilat menyambar disertai bunyi guruh yangmegelegar. Sesaat kemudian dia melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Pada saat yang sama, sungai itu pun banjir besar dan turun pula hujan yang sangatlebat. Beberapa waktu kemudian, air sungai itu sudah meluap kemana-mana dan tergenanglah lembah tempat sungai itu mengalir.

Pak Toba tak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-kelamaan, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar yang di kemudian hari dinamakan orang Danau Toba. Sedang Pulau kecil ditengah-tengahnya diberi nama Pulau Samosir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar