Walaupun
berbeda pendapat ulama tentang hukum cadar, wajib atau sunah namun mari
kita ambil sedikit pelajaran dari kisah dibawah ini,
“Bahwasanya
dahulu thn 90-an ada seorang akhwat memakai cadar kuliah di Fakultas
Kedokteran UGM, SEHINGGA gemparlah seluruh orang yang ada didalam maupun
diluar UGM, karena masih sedikit yang belum paham dan sangat aneh di
lingkungan masyarakat kita.
Maka dipanggillah wanita itu oleh
pihak kampus kemudian kampus memberikan peringatan bahwa ia akan di DO
(dikeluarkan) jika masih bercadar.
wanita itu pun bersedih
hatinya, ketika banyak wanita pada zaman itu berpakaian tapi telanjang,
memamerkan auratnya kemana-mana. NAMUN ia dengan kekuatan iman dan hati
nya, ia kenakan pakain tertutup dan rapat. NAMUN orang malah mencemooh
dia dan mengasingkan dia.
****
Mendengar ia akan
dikeluarkan dari kampus UGM tercinta, maka dengan kekuatan iman dan
hatinya, dengan keberanian dan kecerdasannya. Wanita itu lalu bertemu
dengan rektor UGM.
>>> Sampailah ia menghadap Rektor UGM
Dia tanyakan alasan kenapa ia akan dikeluarkan dari kampus ? apa salah dia? apa dengan cadar berarti dia berbuat kejahatan.
Sang
Rektor menjelaskan dengan baik bahwa kondisi kampus yang tidak bisa
menerima wanita bercadar, akan menjelekkan nama kampus, akan membuat
nilai akademik buruk, dsb.
Dengan tegas dan santun, dengan
kepercayaan diri dan kecerdasannya, wanita itu berkata, “Pak Rektor,
saya akan buktikan kepada anda, UGM dan orang lain bahwa cadar bukanlah
penghambat seseorang untuk sukses, cerdas, dan maju, saya akan kalahkan
teman-teman saya, saya akan buktikan bahwa saya bisa mendapatkan nilai
yang lebih baik dari mereka semua.”
terdiam,,,
akhirnya wanita itu pun diberikan kesempatan membuktikan ucapannya.
walhasil
akhir kisah wanita bercadar itu berhasil mendapatkan nilai yang sangat
memuaskan. Dengan akhlak yang santun, kecerdasan, akidah yang lurus,
dan keberanian diatas kebenaran dia membuktikan fitnah miring tentang
wanita bercadar…
Taukah antum siapa wanita bercadar itu?
Dialah yang kemudian menikah dengan ustadz Mujahid (Ustadz abu Kholil)…
selesai kuliah, ia dan suaminya tercinta pergi ke Negeri Yaman bersama dua orang putranya yang masih kelas 3 SD dan masih TK.
tau kah antum ?
dua anak putra mereka kini telah tumbuh dewasa.
anak pertama sekarang tahun 2011 berumur 19 tahun dan yang kedua berumur 16 tahun.
ada
cerita yang membuat saya (admin) sangat takjub, anak pertama mereka
telah menamatkan SMA di Yaman, dan kini anak itu telah menjadi Pemuda
Tahfidzul Qur’an hafal 30 juz Al Qur’an, dia juga hafal shahih Bukhari,
dan dia juga hafal shahih muslim.
anaknya yang kedua hafal Al Qur’an 20 juz.
mungkin
ada yang berpendapat, “ah biasa karena mereka tinggal di Yaman”, tapi
taukah antum orang asli Yaman sendiri belum tentu bisa seperti itu.
***
ya ikkhwa, ada tangan halus yang mendidik mereka. dialah ibu mereka
ya ikhwa, betapa peran penting seorang wanita sholehah untuk mendidik anak-anak yang sholeh dan sholehah.
Seorang penyair dalam bait syairnya :
“Anak
kecil itu akan tumbuh dewasa di atas apa yang terbiasa (didapatkannya)
dari orangtuanya. Sesungguhnya di atas akarnyalah pohon itu akan tumbuh”
[Kitab "Adabud dunya wad diin" (hal. 334)]
Senada dengan syair di atas, ada pepatah arab yang mengatakan:
“Barangsiapa yang ketika muda terbiasa melakukan sesuatu maka ketika tua pun dia akan terus melakukannya”
[Dinukil
dan dibenarkan oleh syaikh Muhammad bin Shaleh al-'Utsaimin dalam
Majmu’atul as-ilah tahummul usratal muslimah (hal. 43)] ·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar