Sebuah
batu besar di sebuah desa Hassa atau Al-Ahsa daerah bagian timur Arab
Saudi terangkat 11 centimeter dari tanah sekali dalam setahun pada bulan
April dan tetap terangkat selama sekitar 30 menit.
Banyak cerita
yang mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu, salah satu mujahid
ditembak mati di balik batu ini karena ia bersembunyi di sana. Kejadian
ini terjadi di bulan April 1989. Bahkan kita dapat melihat noda darah
segar di atas batu itu. Paling mengejutkan lagi, ketika batu itu
terangkat dari tanah, noda ini menjadi lebih gelap, lebih segar dan
basah.
Penduduk setempat mencoba untuk menyeka noda beberapa
kali, tetapi setelah beberapa waktu, noda itu muncul lagi di atas batu
secara otomatis. (Tabloid Cempaka edisi 39/XX/26 Des 2009 -1 Jan 2010)
Apa benar kabar itu?! Sekarang silakan simak tulisan di bawah ini. Semoga mengobati rasa penasaran anda!
Adalah Rekayasa
Artikel
ini saya ambil dari Al-Habib, terima kasih atas infonya. Mudah-mudahan
dengan disebarluaskannya info ini dapat memperjelas asumsi-asumsi yang
beredar.
Ada yang menyebutnya sebagai batu terbang atau batu
gantung. Ada yang menyebutkan sebagai batu pijakan Nabi Muhammad saat
akan mi’raj ke langit. Sang batu ingin ikut terbang ke langit, tetapi
dilarang oleh nabi, sehingga berhenti dalam posisi melayang hingga
sekarang.
Banyak yang percaya begitu saja gambar dan cerita
tersebut. Tetapi tak sedikit juga yang bertanya-tanya. Apakah batu
tersebut benar-benar ada? Benarkah itu foto asli?
Setelah
beberapa lama mencari-cari kebenaran cerita dan foto tersebut, akhirnya
ada kejelasan yang diperoleh dari forum diskusi berbahasa arab. Ternyata
foto batu ini sudah tersebar jauh dan juga menimbulkan ‘kehebohan’ di
antara mereka. Jika dalam versi indonesia, embel-embel ceritanya adalah
tentang kisah isra’ mi’raj di atas, maka dalam forum berbahasa arab itu
cerita pengiringnya berbeda. Tidak mengenai isra mi’raj. Di situ
diceritakan bahwa batu ini berasal dari wilayah Al Hasa atau Al Ahsa
(bukan Al Aqsa), di bagian timur Arab Saudi, di sebuah desa bernama Al
Tuwaitsir (Lihat foto-foto wilayah ini di Panoramio).
Sang batu,
konon ceritanya, tiba-tiba melayang setinggi sekitar 10 cm di suatu hari
di bulan April, tanpa sebab yang jelas. Seorang anggota forum tersebut
menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan
tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang. Ia pun kemudian
memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu
tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu
tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan
mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi
hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya,
orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan
sebagai batu yang melayang di udara.
Berikut adalah foto-foto batu asli dari berbagai sudut pengambilan gambar:
Foto
asli dari batu yang disebut sebagai batu terbang atau batu melayang.
Ternyata batu tersebut mempunyai penyangga di bawahnya.Foto asli dari
batu yang disebut sebagai batu terbang atau batu melayang. Ternyata batu
tersebut mempunyai penyangga di bawahnya.Foto asli dari batu yang
disebut sebagai batu terbang atau batu melayang. Ternyata batu tersebut
mempunyai penyangga di bawahnya.
Ada juga referensi mengenai batu terbang ini di flickr.
Beberapa keraguan lain mengenai cerita batu terbang
Gambar batu terbang tersebut ‘too good to be true’, terlalu aneh untuk
dipercaya. Ia melayang, ia terletak di tempat terbuka, dan dekat
perumahan (lihat foto mobil, rumah, kabel listrik). Artinya, banyak
orang akan menyaksikannya jika itu benar. Berita dari mulut ke mulut
akan mengundang banyak orang, kru televisi, koran, dan radio tentu akan
meliput dan menerbitkan gambar dan cerita batu terbang tersebut. Namun
kenyataannya? Hanya ada satu jenis foto dengan keterangan samar tentang
apa dan di mana batu tersebut.
Cerita tentang batu yang ingin
terbang mengikuti nabi Muhammad juga kurang jelas asal-usul dan sandaran
haditsnya. Adakah hadits shahih atau sumber terpercaya lainnya tentang
peristiwa ini? Jika ada yang tahu, mohon saya diberitahu melalui
formulir komentar di bawah.
Sebagian orang menunjuk kepada bagian
bawah dari gambar batu melayang, di bawah batu, di dalam bayangan.
Mereka melihat dalam gambar yang lebih besar, berresolusi lebih tinggi,
adanya tanda-tanda manipulasi. Ada yang dihapus pada bagian tersebut.
Bagaimana dengan batu yang merupakan pijakan Nabi saat ber-isra’mi’raj?
Foto
asli dari batu yang menjadi pijakan Nabi Muhammad saat ber-Isra'
Mi'raj.Di samping ini adalah gambar batu tersebut, tampak atas. Ia
berada di Yerusalem, Palestina di wilayah Haram al Quds al Sharif. Batu
inilah yang dilindungi dengan bangunan yang kita kenal sebagai simbol
Palestina, yaitu Masjid berkubah Emas, Dome of the Rock, atau Qubah al
Shakhra atau masjid Kubah Batu. Apakah batu ini melayang? Wallahua’lam,
sepertinya tidak.
Jadi, semoga kita tidak terburu-buru percaya
dengan cerita-cerita heboh, ajaib, yang diembel-embeli dengan
kisah-kisah islami atau dihubungkan dengan kekuasaan Allah.
Jangankan
cuma batu sebesar itu, Allah pun berkuasa untuk mengangkat bukit
Thursina ketika mengambil sumpah kepada kaum Yahudi. Tetapi, kalau
memang batu tersebut tidak melayang, tidak terbang, dan ternyata
merupakan hasil manipulasi foto belaka, apakah kita akan tetap
menyebarkan foto-foto tersebut?
Apalagi kisah sang batu yang ingin ikut Nabi ke langit tersebut juga tidak jelas sumbernya.
Semoga info ini bermanfaat untuk kebenaran. ·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar