Allah
Ta’ala berfirman, “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan
(tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab
(Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian
itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya
kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya
kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan
diri” (QS. Al Hadid: 22-23)
Asy Syaukani rahimahullah mengatakan,
“Janganlah bersedih dengan nikmat dunia yang luput darimu. Janganlah
pula berbangga dengan nikmat yang diberikan padamu. Karena nikmat
tersebut dalam waktu dekat bisa sirna. Sesuatu yang dalam waktu dekat
bisa sirna tidak perlu dibangga-banggakan. Jadi tidak perlu engkau
berbangga dengan hasil yang diperoleh dan tidak perlu engkau bersedih
dengan sesuatu yang luput darimu. Semua ini adalah ketetapan dan takdir
Allah … Intinya, manusia tidaklah bisa lepas dari rasa sedih dan
berbangga diri.”[Fathul Qodir, Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani, Mawqi’ Al
Islam, 7/158]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar